• Beranda
  • Covid 19
  • Ketahui Gejala Omicron dan yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi

Ketahui Gejala Omicron dan yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi

Ketahui Gejala Omicron dan yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi

Bagikan :


WHO telah menetapkan varian B.1.1.529 sebagai Variant of Concern yang dikenal dengan Omicron sejak tanggal 26 November 2021 lalu. Varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini, dikenal sebagai varian yang telah bermutasi dan memiliki tingkat penyebaran yang tinggi dibandingkan varian lain.

Menurut data Kemenkes RI, per tanggal 1-22 Januari 2022 kasus Omicron telah didominasi oleh transmisi lokal, dan tidak lagi didominasi kasus perjalanan luar negeri.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular dan menyebabkan penyakit ringan dibandingkan varian sebelumnya, seperti varian Delta.

Berbeda dengan varian delta yang lebih banyak menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah, Omicron disebut lebih sering menginfeksi saluran pernapasan bagian atas. Pernyataan ini didukung oleh Peter Gulick, DO, seorang profesor kedokteran di Michigan State University, seperti dilansir Very Well Health, yang mengatakan bahwa infeksi Omicron mungkin sedikit berbeda dengan varian lain. Omicron jarang menunjukkan gejala mual dan diare walaupun bisa muncul, dan lebih sering berhubungan dengan gejala saluran pernapasan atas seperti sakit tenggorokan, hidung berair, sakit kepala dan hidung tersumbat. Gejala nyeri otot, demam, dan menggigil juga bisa muncul.

Karena dianggap bergejala ringan, risiko penularan dan penyebarannya sangat tinggi, terutama bila Anda tidak menyadari gejalanya.

 

Gejala Omicron

Beberapa studi menemukan bahwa gejala yang muncul pada varian Omicron adalah seperti dilansir Healthline berikut:

  • Batuk
  • Demam
  • Hidung tersumbat
  • Hidung berair
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot

Menurut Dr. N. Adam Brown, dari Envision Healthcare, gejala Omicron yang muncul pada mereka yang telah mendapatkan vaksinasi cenderung ringan, seperti sakit tenggorokan, tenggorokan terasa kering atau gatal, bersin, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan pilek.

 

Bagaimana dengan kelompok yang belum divaksin?

Mereka yang belum mendapatkan vaksinasi, berisiko mengalami gejala yang parah ketika terinfeksi varian Omicron. Diawali dengan gejala mirip seperti pilek, namun kemudian gejala lain di saluran pernapasan seperti batuk, pegal, sakit kepala, dan perburukan gangguan napas. Sehingga tak jarang apabila varian Omicron tetap dapat menyebabkan pneumonia, gagal pernapasan bahkan kematian.

 

Apa yang harus dilakukan bila terinfeksi varian Omicron?

Apabila Anda telah mendapatkan vaksinasi dosis primer dan kemudian hasil tes menunjukkan positif SARS-CoV-2 dan gejala yang Anda alami adalah gejala ringan, maka yang sebaiknya dilakukan adalah:

  • Melaporkan diri pada satgas Covid-19 di area Anda
  • Melakukan isolasi mandiri
  • Lebih banyak beristirahat dan tidur cukup
  • Minum cukup air untuk menghindari dehidrasi
  • Makan makanan bergizi
  • Menghindari merokok
  • Menjaga tubuh tetap hangat
  • Tetap memantau suhu tubuh dan gejala lain yang mungkin berkembang

Apabila Anda mengalami muntah, diare, dan kesulitan bernapas, maka sebaiknya Anda melaporkan perkembangan gejala pada satgas Covid-19 di area Anda untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Kemenkes RI juga menyediakan layanan telemedisin Isoman (isolasi mandiri) bagi yang telah terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Layanan tersebut memberikan telekonsultasi dan paket obat gratis yang dapat diakses melalui https://isoman.kemkes.go.id/.

Pastikan melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes agar dapat mendapatkan layanan gratis tersebut.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 08:03